Pengambilan
Keputusan
Pengertian
Pengambilan keputusan
adalah proses yang kompleks, kognitif sering didefinisikan sebagai memilih
kursus tertentu action.Webster 's definisi-untuk "menghakimi atau
menetap"-merupakan pandangan pengambilan keputusan.( Webster 's)
Menurut George R.Terry,
pembuatan keputusan adalah “The selection based on some criteria of one
behaviour alternative from two or more possible alternative” (‘Pemilihan
didasarkan pada beberapa kriteria alternatif satu perilaku dari dua atau
mungkin lebih altermatif lain”).
Pengambilan keputusan
adalah proses pemikiran dan pertimbangan yang serius untuk menghasilkan sebuah
kepastian yang tepat dan dapat di adaptasikan dengan lingkungan penggunanya yang
dihasilkan dalam sebuah keputusan.(Astrid Puteri Novianti)
Proses Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam keperawatab karena akan selalu digunakan baiuk dalam praktek
klinik maupun dalam menangani manajemen. Pengambilan keputusan adalah proses
melibatkan pendekatan sistematik dengan langkah langkah yang berurutan.
Tipe-tipe Keputusan
Ø Keputusan
Terprogram (Programmed Decision)
Pemecahan
masalah yang dilakukan secara berulang-ulang digolongkan dalam keputusan
terprogram. Keputusan keputusan tersebut dibuat menurut kebiasaan, aturan dan
prosedur yang berlaku.
Ø Keputusan
Tidak Terprogram (Non Programmed Decision)
Keputusan
tidak terprogram merupakan keputusan yang berkaitan dengan masalah khusus,
khas, atau tidak buasa. Menurutt Marriner – Tomey(1992) pengambilan keputusan
tak terprogram atau juga disebut sebagai pembilan keputusan yang kreatif
terdiri dari 7 langkah yang unik.
Langkah-langkah
dalam keputusan tidak terprogram
(Proses
Kreatif)
1)
Merasa ada kebutuhan
2)
Tahap persiapan
3)
Tahap pematangan pemikiran (incubation)
4)
Tahap penjelasan (illumination)
5)
Tahap pembuktian (verification)
6)
Tahap implementasi (implementation)
7)
Tahap evaluasi (evaluation)
(Proses
Emergency)
Proses pengambilan keputusan yang di
adaptasikan dari Marriner-Tomey(1992) dan Sillivan serta Decker(1992), dapat
diaplikasikan dalam praktek keperawatan baik pada situasi rutinitas maupun
emergency.
![*](file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
A.
Mengidentifikasi keputusan Menilai
B.
Mengumpulkan data
C.
Mengidentifikasi kriteria untuk Rencana
keputusan
D.
Mengidentifikasi alternatif
E.
Pilih Implement alternatif
F.
Menerapkan alternatif
G.
Mengevaluasi langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan
H.
Proses keperawatan secara sederhana yang
digunakan dalam pengambilan keputusan:
I.
Pengkajian
J.
Perencanaan
K.
Implementasi
L.
Evaluasi
Fase
Pengambilan Keputusan
1.
Aktivitas intelegensia; Proses kreatif untuk menemukan
kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.
2.
Aktifitas desain; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar
aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi:
- menemukan
cara-cara/metode
- mengembangkan
metode
- menganalisa
tindakan yang dilakukan
3.
Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak
alternatif dalam pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas
kriteria yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifitas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan
keputusan adalah :
- Mengidentifikasi
masalah utama
- Menyusun
alternatif
- Menganalisis
alternatif
- Mengambil
keputusan yang terbaik
Teknik
Pengambilan Keputusan
- Operational Research/Riset
Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan
persoalan.
- Linier Programming ; Riset
dengan rumus matematis.
- Gaming War Game ; Teori
penentuan strategi.
- Probability ; Teori kemungkinan
yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.
Proses
Pengambilan Keputusan
Menurut Peter Drucer :
- Menetapkan masalah
- Manganalisa masalah
- Mengembangkan alternatif
- Mengambil keputusan yang tepat
- Mengambil keputusan menjadi
tindakan efektif
Ada lima hal yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan keputusan :
1.
Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi
secara kebetulan.
2.
Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono
tapi harus berdasarkan pada sistematika tertentu :
a.
Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan
yang akan diambil.
b.
Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia
c.
Falsafah yang dianut organisasi.
d.
Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan
mempengaruhi administrasi dan manajemen di dalam organisasi.
3.
Masalah harus diketahui dengan jelas.
4.
Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta
yang terkumpul dengan sistematis.
5.
Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah
dipilih dari berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang.
Apabila
pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan menimbulkan
berbagai masalah :
a.
Tidak tepatnya keputusan.
b.
Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai
dengan kemampuan organisasi baik dari segi manusia, uang maupun material.
c.
Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak
ada sinkronisasi antara kepentingan organisasi dengan orang-orang di dalam
organisasi tersebut.
d.
Timbulnya penolakan terhadap keputusan.
Gaya
Pengambilan Keputusan
Gaya pengambilan keputusan manajer perawat/bidan
umumnya sama dengan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer tersebut
diatas. Ada 7 variabel yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk
menyeleksi gaya yang paling cocok, yaitu :
- Pentingnya kualitas keputusan untuk keberhasilan
institusi.
- Derajat informasi yang dimiliki oleh manajer.
- Derajat pada masalah yang
terstruktur dalam organisasi.
- Pentingnya komitmen bawahan dan keterampilan
membuat keputusan.
- Kemungkinan keputusan
autokratik dapat diterima.
- Komitmen bawahan yang kuat terhadap tujuan
institusi.
- Kemungkinan bawahan konflik dalam proses akhir
pada keputusan final.
.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan
kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain:
1.
Faktor Internal
Faktor internal dari diri manajer
sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut
meliputi: keadaan emosional dan fisik, personal karakteristik, kultural,
sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa lalu, minat,
pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.
2.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk kondisi
dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh pada semua aspek dalam
pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat
dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar
belakang, filosofi, sosial dan kultural.
Daftar
Pustaka
Sumijatun, (2009). Manajemen Keperawatan Konsep
Dasar dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Klinis, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar