Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu faktor yang penting
bagi perkembangan hidup manusia sebagai makhluk sosial. Tanpa mengadakan
komunikasi, individu manusia tidak mungkin dapat berkembang dengan normal dalam
lingkungan sosialnya, oleh karena tak ada individu manusia yang hidup
berkembang dengan tanpa berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Pengertian
komunikasi berasal dari kata communicare yang di dalam Bahasa Latin mempunyai
arti berpartisipasi, atau berasal dari kata commonessyang
berarti sama = common.
Dengan
demikian, secara sederhana sekali, dapat kita katakan bahwa seseorang yang
berkomunikasi bererti mengharapkan agar orang lain dapat ikut serta berpartisipasi atau
bertindak sama sesuai dengan tujuan, harapan atau isi pesan yang disampaikannya.
Di
dalam ajaran agama kita Islam perbuatan mengadakan komunikasi atau interaksi
sosial itu selalu mendapatkan tekanan-tekanan yang cukup kuat bagi manusia
sebagai anggota masyarakat dan juga sebagai makhluk Tuhan. Di dalam agama Islam
komunikasi tidak hanya harus dilakukan terhadap sesama manusia atau lingkungan
hidupnya, melainkan terhadap Tuhan, Maha Pencipta. Firman Tuhan di dalam Al
Quran sebagai berikut;
“Kehinaan telah ditimpakan kepada mereka di manapun
mereka berada, kecuali orang-orang yang mempunyai hubungan erat dengan Allah
dan tali hubungan yang erat dengan individu manusia-manusia lainnya”. (Ali Impan:112)
“Hai
manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
(yang di dalamnya terdapat elemen-elemen interaksi sosial dan komunikasi serta
social adjustment)”. (Al Hujarat: 13).
Unsur-nsur Komunikasi
Sebuah komunikasi harus memenuhi syarat-syarat tertentu
yang sekurang-kurangnya terdiri dari tiga unsur, yaitu:
1. Sumber (Source), yaitu seorang yang mengambil inisisatif
pertama untuk berkomunikasi.
2. Isi pesan (Message), yaitu ide-ide atau gagasan atau buah
fikiran yang disampaikan oleh sumber kepada kepada orang lain.
3. Tujuan (Destination), yaitu agar orang lain bertindak
sama sesuai dengan harapan yang dituangkan dalam pesan tersebut.
Dalam
batasan yang dikemukakan oleh Carl I. Hovland, kita mendapatkan tambahan
pengertian unsur, yaitu:
1. The communikator,
komunikator adalah seorang yang menyampaikan suatu gagasan atau pesan-pesan
kepada pihak lain.
2. The behaviour of other individual, pihak lain (other individual) di dalam komunikasi
disebut dengan komunikan. Walau demikian, seseorang dapat saja
berperan ganda, yaitu sebagai komunikator sekaligus sebagai komunikan.
3. Transmit stimulti, atau
mrnyampaikan rangsangan, ialah usaha dari komunikator untuk menyampaikan
lambang-lambang tertentu agar dengan rangsangan lambang tersebut dapat
mempengaruhi tingkahlaku dari komunikan.
Jenis
komunikasi organisasi
Jenis
:
·
Komunikasi
lisan dan tertulis
Dasar
penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan
yang akan disampaikan. Banyak bentuk komunikasi: terutama komunikasi antar
pribadi (interpersonal communication), disampaikan secara lisan maupun
tertulis. Karena sebagian besar interaksi manusia terjadi dalam bentuk ini,
maka berbagai studi telah dilakukan untuk menilai manfaat dan efisiensi dari
pesan yang disampaikan dengan cara ini.
·
Komunikasi
verbal dan non verbal
Jika
dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan atau ide
yang timbul akan dikomunikasikan. Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan
melalui berbagai isyarat-isyarat atau signal-signal non verbal. Dalam
percakapan tatap muka langsung, perasaan, keadaan jiw, atau suasana hati
seseorang dinyatakan melalui gerakan isyarat(gesture), ekspresi wajah, posisi
dan gerakan badan, postur, kontak fisik, kontak pandangan mata, dan stimulasi
non-verbal lain yang sama pentingnya dengan kata-kata yang diucapkan.
·
Komunikasi
kebawah, keatas, dan kesamping
Penggolongan
komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping (lateral) ini didasarkan pada arah
aliran pesan-pesan dan informasi didalam suatu organisasi. Untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam, maka akan diuraikan ketiga jenis komunikasi
tersebut :
·
Komunikasi
kebawah
Aliran
informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke
manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan akhirnya sampai pada
karyawan operasional. Komunikasi ini juga mempunyai fungsi pengarahan,
perintah, indoktrinasi, inspirasi dan evaluasi.
·
Komunikasi
keatas
Alirannya
dalam hirarki wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi biasanya mengalir
disepanjang rantai komando. Fungsi utamanya adalah untuk memperoleh informasi
mengenai kegiatan, keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat
yang lebih rendah.
·
Komunikasi
kesamping
Terjadi
antara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan hirarki wewenang yang
sama (komunikasi horizontal) atau antara orang atau juga pihak pada tingkatan
yang berbeda yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainnya
(komunikasi diagonal).
·
Komunikasi
formal dan informal
Komunikasi
formal terjadi diantara karyawan melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan
oleh manajemen.
Komunikasi
informal terjadi di antara karyawan dalam suatu organisasi yang dapat
berinteraksi secara bebas satu sama lain terlepas dari kewenangan dan fungsi
jabatan mereka.
Sumber
:
·
Contoh Komunikasi Organisasi yang Diikuti.
2014
Organisasi
Veloz
Dalam Organisasi saya ini, komunikasinya
bisa di bilang Komunikasi Formal,
karena memiliki susunan keanggotaan nya,
dan juga bisa di bilang komunikasi informal, karena kami berkomunikasi secara bebas
terlepas dari fungsi kewenangan dan Jabatan.
Dalam
Event-event yang saya ikuti dalam Organisasi saya ini, bentuk Komunikasinya
lebih dominan kepada Informal, karena kebebasan berkomunikasi ini yang terlpeas
dari fungsi kewenangan dan Jabatan ini, rasa kekeluargaan kami menjadi
sangatlah erat semakin harinya…